Dengan Model Problem Based Learning dan media Quizizz, Kemampuan Menulis Descriptive Text pada Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas VII B SMP N 1 Trangkil Meningkat (BEST PRACTICE) - SMP N 1 Trangkil

Rabu, 28 September 2022

Dengan Model Problem Based Learning dan media Quizizz, Kemampuan Menulis Descriptive Text pada Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas VII B SMP N 1 Trangkil Meningkat (BEST PRACTICE)

smpn1trangkil.sch.idPraktik ini berlokasi di SMP N 1 Trangkil kab. Pati Jawa Tengah. Jadi Lingkup Pendidikan praktik ini adalah setingkat SMP. Tujuan utama pelaksanaan praktik ini adalah meningkatkan kemampuan menulis Descriptive Text pada peserta didik kelas VII B SMP N 1 Trangkil, Dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan media Quizizz sebagai latihan soal. Ditulis oleh Yulia Fitri Astuti, S.Pd, seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris.

Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib di tingkat SMP pada kurikulum 2013. Sehingga meta pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang  penting utuk dikuasai bagi peserta didik dalam menyongsong era globalisasi ini. Namun sayangnya terdapat banyak peserta didik yang belum mendapatkan pembekajaran bahasa inggris di level sekolah dasar. Hal ini tentunya membuat peserta didik kesulitan untuk belajar bahasa inggris dan menganggap pelajaran ini sulit untuk dipelajari. Hal itu diperparah dengan pembelakuan pembelajaran daring selama 2 tahun yang disebabkan pandemi Covid 19.

Memasuki new normal dan peserta didik mulai kembali aktif belajar.  Tentunya guru perlu menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan menggunakan media game Quizizz sebagai latihan soal pemahaman.

Ketika saya sedang mengajar di kelas VII pada materi Describing Text khusunya pada kemampuan menulis,  saya menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di kelas, diantaranya peserta didik yang mengalami kesulitan di dalam memahami materi text descriptive, dalam memahami strukture text terutamanya saat mempelajari language featurenya. Selain itu, peserta didik mengalami kesulitan dalam menuliskan teks tersebut. Peserta didik juga kurang antusias dan cederung diam saat pembelajaran berlangsung.

Setelah melalui pengamatan dan observasi, permasalahan ini terjadi karena saat saya mengajar di kelas saya masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional, saya sering menggunakan metode ceramah dan saya juga jarang sekali menggunkan media pembelajaran yang variatif dan inovatif yang bisa meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar Bahasa Inggris. Hal tersebut terjadi lantaran karena keterbatasan media pembelajaran yang ada di sekolah saya seperti terbatasnya LCD Projector dan speaker di setiap ruang kelas ketika saya hendak memutarkan video yang berhubungnan dengan materi pelajaran. 

Praktik ini penting untuk dibagikan karena melalui praktik ini saya bisa menemukan solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis descriptive text melalui model problem based learning dan media video serta quizizz sebagai media exercise (latihan soal dalam bentuk game quizizz). Dengan membagikan praktik ini, diharapkan dapat menginspirasi bapak ibu guru yang memiliki permasalahan yang sama dengan saya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik, dan tujuan pembelajaran tercapai.

Dalam praktik ini, peran dan tanggung jawab saya adalah sebagai guru pengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas. Saya juga sebagai fasilitator dan observer dalam proses pembelajaran.

 

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Yang pertama, Peserta didik terbiasa mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah kemudian mengerjakan soal. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang termotivasi belajar Bahasa Inggris.

Yang kedua, penyesuaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning.  Dalam model pembelajaran ini, peserta didik pertama kali belajar dengan cara mengamati video sebagai pengenalan masalah, kemudian dengan berbagai kegiatan inti yang mengarah pada pengenalan struktur teks dan tata bahasa teks descriptive, kemudian menyusun teks descriptive, khususnya describing thing. Kegiatan  yang paling penting adalah saat presentasi, peserta didik masih merasa malu untuk presentasi di depan kelas. Yang ketiga, adalah peserta didik belum mengenal quizizz. Media quizizz sebagai game untuk latihan soal belum pernah saya gunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu saya harus mengenalkan media tersebut terlebih dahulu kepada peserta didik.

Dalam kegiatan ini, pihak yang terlibat adalah saya sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris dan 32 orang peserta didik kelas VII (kelas 7B) di SMPN 1 Trangkil Kabupaten Pati.

Strategi yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

1.    Mendorong dan membantu peserta didik dalam menemukan dan memperoleh pengetahuan mereka sendiri terkait materi yang sedang dipelajari, serta memperbanyak interaksi dengan peserta didik saat proses diskusi kelompok.

2.    Menggunakan video, gambar dan LKPD yang menarik sesuai dengan kemampuan peserta didik sehingga peserta didik tertarik untuk mendalami materi tanpa merasa jika sesungguhnya mereka sedang mencari dan menyusun pengetahuan mereka sendiri. Kemudian memberi semangat peserta didik saat melakukan presentasi dengan cara memberikan umpan balik positif.

3.    Sebelum melakukan latihan soal dengan Quizziz, peserta didik terlebih dahulu dikenalkan dan diberi tutorial cara penggunaan Quizziz.

 

Materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah sebagai berikut:

1.     Video YouTube tentang describing things (yang bisa diakses di https://youtu.be/oP_VC9k24_k

2.     Slide presentation yang dapat diakses di https://bit.ly/3xXdbIU

3.     Langkah-langkah pembelajaran dapat diakses di: https://bit.ly/3SGS4CJ

 

 

Dampak dari implementasi pembelajaran Descriptive text dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan latihan soal dengan media Quizziz ini memiliki dampak dan respon yang positif baik dari peserta didik maupun dari sesama guru Bahasa Inggris.

Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada peserta didik tentang Pelaksaan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Leearning, 90 % peserta didik menyukai proses pembelajaran yang mereka ikuti. Hasil latihan pemahaman peserta didik juga cukup baik. 85 % peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM saat mengerjakan soal quizizz. Dalam pembelajaran, 97% peserta didik berpendapat bahwa belajar dengan media Quizziz itu seru dan menyenangkan, karena memiliki tampilan yang menarik, serta memiliki fitur suara dan meme. Hal ini membuat mereka seolah-olah sedang bermain game. Terlebih, mereka juga berharap kedepannya dapat mengg Quizziz lagi di pembelajaran.

Penggunaan media Quizziz juga mendapatkan respon yang positif dari guru sejawat. Salah satu guru Bahasa Inggris, Harly Evi Rustiva, S.Pd., berpendapat bahwa media ini sangat menarik karena dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Peserta didik dapat berkompetisi dalam menjawab soal yang diberikan. Media ini juga dapat memberikan pengalaman baru bagi peserta didik dan dapat menarik minat peserta didik untuk lebbih semangat dalam belajar Bahasa Inggris.

Secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Model Pembelajarn Problem Based Learning dan media quizziz untuk latihan soal dapat dijadikan alternatif solusi yang efektif dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan hasil belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Peserta didik menjadi lebih aktif dan antusias dalam belajar. Selain itu, mereka juga berharap kedepannya dapat dapat belajar dengan cara seperti ini lagi (dengan problem based learning) dalam pembelajaran. 

Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan pengaplikasian Model Pembelajaran Problem Based Learning serta media game Quizziz dalam pembelajaran terletak pada antusias peserta didik, kelancaran proses pembelajaran, media yang inovatif, serta faktor jaringan internet yang stabil.

 

Referensi:

·      Blackwell, W. (2009). The Wiley Handbook  of ProblemBased Learning. John Wiley & Sons, Inc..

·      Kristiana, N., Yunita, W. Syahrial. (2021). Students’ Difficulties In Writing Descriptive Text at The Seventh Grade of SMP Sint Carolus Bengkulu. Journal og Linguistics and Langage Teaching. 7 (1). DOI: 10.29300/ling.v7i1.4249

·      Othman, M. & Argawati, M.I.A. (2018). Problem-Based Learning in the English Language Classroom. Z. library, 6(3), 49-56. DOI: 10.5539/elt.v6n3p125.

·      Rahman, R., Kondoy, E, & Hasrin, E.  (2020). Penggunaan Aplikasi Quizizz sebagai Media Pemberian Kuis dalam meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 4(3), 66 DOI: http://dx.doi.org/10.36312/jisip.v4i3.1161

·      Suhartatik, T. (2020). Best Practice: Implikasi Media Quizizz Berbasis Android Terhadap Kualitas Pembelajaran dalam Mencetak Siswa berprestasi di Tingkat Nasional. CV. Multimedia Edukasi.

·      Yuniastuti, Miftakhuddin, & Khoiron, M. (2021). Media Pembelajaran Untuk Generasi Milenial: Tinjauan Teoritis dan Pedoman Praktis. Scopindo Media Pustaka.

Bagikan artikel ini

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :