Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa - SMP N 1 Trangkil

Kamis, 01 Juli 2021

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa


smpn1trangkil.sch.id - Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia.  

Salah satu usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Di dalam proses pembelajaran seharusnya aktivitas belajar siswa rata-rata baik/ tidak ada yang kurang/ malas  sehingga hasil belajar siswa juga di atas KKM (75) dan ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 75%. 

Namun fakta di sekolah menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan permasalahan di kelas VIII D yaitu aktivitas dan hasil belajar IPA yang masih rendah. Kategori nilai/ predikat aktivitas siswa VIII D yang baik hanya 12,5%, sangat baik tidak ada, bahkan 53% termasuk kategori kurang. 

Rata-rata nilai ulangan harian IPA yang  diperoleh  siswa  kelas VIII D  adalah 62 dibawah KKM yaitu 75. Hasil belajar IPA siswa kelas VIII D belum mencapai ketuntasan klasikal karena siswa yang mencapai nilai KKM kurang dari 75 %. 

Mengingat adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut diatas, maka perlu ditindaklanjuti dengan melakukan suatu penelitian tindakan kelas menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).

Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil. 
 
Metode pembelajaran ini dapat diartikan sebagai srategi pembelajaran yang terstruktur. Siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada siswa lain, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya (Hindarto et al. 2007).
 
Pembelajaran koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Menurut Slavin yang dikutip Trianto (2007) menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dikelompokkan dalam kelompok belajar yang beranggotakan empat atau lima orang siswa secara heterogen yang berasal dari berbagai suku, sehingga tiap kelompok memiliki anggota yang berprestasi tinggi,sedang dan rendah.  
 
Sardiman (2006) mendifinisikan Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan siswa yang dilakukan selama proses mengajar berlangsung, baik aktivits yang besifat fisik/jasmani/rohani.  
 
Aktivitas siswa dapat berupa aktivitas visual seperti membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, melihat orang bekerja; aktivitas oral seperti mengemukakan pendapat, menghubungkan kejadian, bertanya dan berdiskusi; aktivitas mendengar seperti mendengarkan dalam diskusi, mendengarkan pecakapan; aktivitas menulis seperti menulis laporan, menulis cerita dan menulis kejadian; aktivitas mental seperti merenung, mengingat memecahkan masalah dan analisis; serta aktivitas emosional seperti minat, berani dan tenang.
 
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni et al. 2007). Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada pada yang di pelajari oleh pembelajar. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan tujuan dari kegiatan belajarnya. 

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2018/2019 dimulai bulan Januari  s.d. bulan April  2019. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Trangkil  semester genap tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah peserta sebanyak 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Team Achievement Division)  mempunyai beberapa karakteristik langkah-langkah, sebagai berikut : 1) Menyampaikan materi pelajaran, 2) Membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 4 siswa,  3) Menjelaskan langkah-langkah kerja kelompok, 4) Membimbing siswa dalam kerja kelompok, 5) Menugasi siswa melaporkan hasil kerja kelompok, dan 6) Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

Hasil penelitian pada pra siklus diperoleh jumlah siswa yang aktivitas belajar kategori baik atau lebih sebesar 12,5 %, rata-rata nilai hasil belajar 62 dengan ketuntasan belajar 28%. Pada siklus 1 diperoleh jumlah siswa yang aktivitas belajar kategori baik atau lebih sebesar 35 %, rata-rata nilai hasil belajar 75 dengan ketuntasan belajar 75%.  
 
Pada siklus 2 diperoleh jumlah siswa yang aktivitas belajar kategori baik atau lebih sebesar 77%, rata-rata nilai hasil belajar 80 dengan ketuntasan belajar 88%.
 
 Berdasar hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
 
 
Penulis: 
Rustanto, S.Pd. Fis
Guru IPA – SMP Negeri 1 Trangkil

Bagikan artikel ini

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :